Terbitan Online Kecoak Elektronik http://k-elektronik.org ======================================================================= Hacking -> Profit vs (non)Profit Oleh: scut (Kecoak Elektronik) ======================================================================= [Intro]: "Wah, enak yach menjadi seorang hacker proffesional, bisa kerja di security consultant, bisa tenar dan banyak ngisi beberapa seminar tentang security, dan tentunya gajinya dihitung dengan dollar". Ucapan seperti itu mungkin (dan bisa jadi bukan hanya mungkin) sangat ngetrend untuk beberapa waktu terakhir ini, seiring dengan banyaknya event-event yang mengupas tentang security (including: hacking and security applications) yang marak diadakan di Indonesia. Salahkah penyataan seperti diatas? yang menggambarkan bahwa seorang hacker akan mendapat kan banyak keuntungan dari ilmu yang dia dapatkan? Jawaban yang paling simple untuk memberikan gambaran terhadap `kamuflase' yang sengaja di-euphoriakan oleh kelompok `whitehats hacker' adalah bahwa untuk keamanan sistem operasi dan network membutuhkan biaya yang tidak sedikit (untuk membayar IT engineer). Kita kembali kedalam konsep lama yang menjadi sebuah kode etik standard hacker bahwasannya ada beberapa point yang perlu kita cermati disini: (1) Hacking adalah sebuah aktifitas untuk membangun dengan didasari keinginan untuk berkembang lebih baik dari apa yang dia ketahui (untuk saat ini). (2) Jangan pernah sesekali untuk menjual (ilmu pengetahuan) tentang komputer yang anda dapatkan secara gratis di internet hanya untuk kepentingan pribadi atau untuk kepentingan industri keamanan komputer. (3) Hacking (hacking fundamental) adalah sebuah kegiatan yang bersifat independent (dalam hal ini tidak berpihak kepada pemerintahan, perusahaan sekuriti, dan juga pihak yang sengaja memanfaatkan kemampuan seseorang dalam bisa komputer untuk dibayar). (4) Hacking adalah sebuah kemampuan berpikir dan menganalisa sebuah masalah dengan logika yang tepat, disini dibutuhkan sebuah tempat (komunitas) untuk melakukan testing, proving, researching, searching, questioning, designing, brainstorming etc. Semakin kompleks sebuah permasalahan, diskusi akan membawa kita (komunitas) untuk survive dalam menghadapi segala tantangan yang ada. Kutipan dari pengertian hacking (diambil dari Chaos Computer Club 1999): "Hacking is about thinking for yourself. Hacking needs a place for meeting, discussing, testing, proving, questioning, designing, redesigning, engineering, reengineering, searching, researching, hacking, phreaking, brainstorming and understanding. As our world is getting more and more complex, gaining and sharing knowledge is key to survival. There is a need for open communication and a free, unlimited exchange of ideas and concepts". Dengan mengacu kepada pengertian umum diatas bahwasannya untuk waktu sekarang ini, kegiatan kamuflase yang dilakukan oleh kelompok `whitehats hacker' jelas adalah sebuah pembodohan publik. Dimana (khususnya di Indonesia) seringkali pengertian tentang dua kelompok besar hacker ini (blackhats vs whitehats) disalah artikan dengan seorang whitehats adalah hacker yang baik, yang selalu membangun dan tidak merusak. Dan kelompok blackhats adalah kelompok hacker yang suka merusak dan merugikan. Hal ini sangat berbalik 180 derajad dengan kenyataan yang terjadi sebenarnya adalah seringkali kelompok-kelompok whitehats hacker yang bernaung dibawah bendera security industry hanya memanfaatkan kemampuan yang diperoleh dari kelompok blackhats hacker yang kemudian mereka melakukan testing dan riset dan akhirnya mereka menjual ide dan konsep (yang datangnya bukan dari mereka sendiri) untuk dijual kepada perusahaan security. Kalau kita lihat dari manifesto hacker (The Mentor) bahwa seorang hacker adalah `seorang kriminal' yang haus dengan ilmu pengetahuan, mereka menyusup hanya demi sebuah ilmu pengetahuan. Tidak ada dalam manifesto diatas bahwasannya seorang hacker melakukan riset dan pengembangan demi sebuah bayaran (uang). Semakin jelas disini, kalau kita tidak bisa memilah beberapa informasi yang masuk kedalam pikiran kita (tentang hacking) akan menjadi sebuah kesalahan bahwa seorang hacker professional adalah yang selalu bekerja untuk perusahaan keamanan komputer, dan yang selalu mengisi berba gai seminar-seminar sekuriti dan akhirnya mendapatkan keuntungan. Perhatikan perkataan dari seorang IT engineer berikut ini: "If you do this for fun, then stop calling yourself a professional !!" Apa maksud dibalik perkataan tersebut? Saya mengartikannya dengan: "jika anda melakukan hacking hanya untuk fun (disini diartikan fun, adalah non-provit, independet, enjoy etc), jangan menyebut diri anda adalah seorang yang professional". Prefessional seperti apa yang dikatakan diatas ada dua pengertian (rancu), yang pertama adalah bahwa professional diukur dari segi skill dan teknik, adapun yang kedua (semoga tidak seperti ini apa yang dimaksudkan) adalah professional diukur dari besarnya fee (upah). Didalam kultur hacker itu sendiri "The Classical Hacker" tertulis bahwa tujuan hacker adalah bukan desdruktif, bukan komersil, bukan pula sebuah ketenaran. Hacker adalah sekumpulan atau beberapa kelompok yang bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengengetahuan dan sharing informasi bebas tanpa batas. Hacker tidak pernah terlibat masalah jual beli teknik dan code untuk memperkaya diri sendiri (karena hacker bukanlah seorang makelar!). Sebagai penutup dari tulisan singkat disini adalah: (1) Kenali musuhmu (internal dan eksternal), artinya kenali siapa-siapa yang benar benar merugikan untuk perkembangan ilmu pengetahuan, yang selalu menjual ilmunya (yang diperoleh secara gratis) hanya untuk kepentingan pribadi. (2) Bersikaplah independent, dalam artian jangan sesekali anda (hacker) untuk bekerja dengan pemerintah sebagai seorang spionase, atau untuk perusahaan sekuriti, hal ini akan menyebabkan hilangnya idealisme anda untuk selalu bersikap dan mengembangkan ilmu pengetahuan untuk kemudian dikembangkan secara gratis. (3) Pahami bahwa apa yang kalian pahami selama ini tentang dua kelompok hacker (whitehats dan blackhats) tidaklah seperti apa yang terjadi selama ini. Whitehats bukanlah seorang hacker yang baik, dan blackhats bukanlah seorang hacker yang jahat (Ini adalah sebuah pernyataan yang konyol). Mungkin tulisan diatas terlalu arrogan dan `kacau'. Namun hanya untuk menjawab segala pertanyaan dan fakta yang terjadi. Tulisan diatas setidaknya mampu untuk mengkritisi terhadap kesalah pahaman tentang pemahaman hacker sebagai sesuatu yang dikomersialkan. Atau setidaknya bisa menjadi sebuah sindiran? Harapan saya cuma satu, semoga menjadi sebuah wacana yang mendidik. Ciao. scut