Kecoak Elektronik Indonesia [ KEI ] http://www.kecoak-elektronik.net #################################################################### TOKET - Terbitan Online Kecoak Elektronik Defending the classical hackers mind since 1995 Publisher : http://www.kecoak-elektronik.net Contact : staff@kecoak-elektronik.net #################################################################### Subject : E-learning Suatu Paradigma Pendidikan Era Digital Writer : r0t0r of Kecoak Elektronik Contact : rotor@kecoak-elektronik.net Style : Unicode Transformation Format (UTF-8) --[1]-- Kecoak Elektronik License Kecoak Elektronik secara aktif mendukung Blue Ribbon Campaign. Kami akan berusaha untuk menerbitkan semua informasi yang kami anggap patut diketahui, baik dokumen teks, artikel majalah, atau surat kabar. Seluruh kredit akan diberikan kepada sang pengarang. Kecoak Elektronik tidak bertanggung jawab atas tindakan orang lain. Informasi yang disajikan di situs ini adalah untuk tujuan pendidikan dan informasionil belaka. Jika anda memutuskan untuk mengejawantahkan dalam bentuk apapun informasi yang tersimpan di situs ini, anda melakukan atas keputusan sendiri, dan tidak seorangpun selain anda bertanggung jawab atas tindakan tersebut. Dipersilahkan untuk mengambil sebagian atau seluruh dari isi artikel yang kami terbitkan dengan tetap mencantumkan kredit atas pengarang dan Kecoak Elektronik sebagai penerbit online. Artikel yang dikutip atau diambil tidak dapat dipergunakan untuk kepentingan komersil. --[2]-- Intro Artikel ini secara langsung memang tidak bersentuhan dengan Keamanan Komputer dan Internet. Namun mengingat pandangan dari Eric S. Raymond pada www.catb.org/~esr/faqs/hacker-howto.html. Karena itulah kali ini saya mengangkat tema sesuai subyek diatas. Kita perlu mendayagunakan motivasi, energi, idealisme, waktu, dan sebagainya untuk membangun sesuatu yang bermanfaat untuk perkembangan dari teknologi itu sendiri. Dalam hal ini saya mengajak pembaca melihat suatu fenomena yang sedang berkembang saat ini, yaitu e-learning atau elearning. Sejak dua dekade yang lalu teknologi Internet telah di kembangkan oleh para hacker, sehingga kita dapat menikmatinya saat ini. Bermacam karya cipta berlandas kan teknologi Internet muncul. Salah satunya teknologi Belajar jarak jauh atau populernya disebut e-learning. Melihat perkembangan saat ini, saya yakin untuk satu dekade kedepan, teknologi ini dapat dinikmati oleh hampir semua masyarakat didunia. Untuk belajar dan berkembang, dimana saja, kapan saja, secara murah dan mudah. Dengan elearning ini saya harapkan, dapat menjadi salah satu jalan bagi terwujudnya diseminasi informasi massal sesuai dengan Idealiasme yang dipegang teguh Kecoak Elekronik. Artikel ini hanya membuka wacana saja. Untuk teknis elearning ini berupa aplikasinya dalam bentuk Web Based dapat anda temukan di http://www.opensourcecms.com/ pada bagian menu e-learning. Website tersebut memuat beberapa Aplikasi Web berbasis elearning secara Opensource. --[3]-- Definisi eLearning Istilah elearning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang definisi elearning dari berbagai sudut pandang. Dibawah ini ada beberapa definisi yang dapat diterima banyak pihak misalnya dari : 1. Dr. Onno Widodo Purbo dan Antonius Aditya Hartanto (2002), istilah elearning adalah sebagai usaha untuk membuat sebuah transformasi proses belajar mengajar yang ada di sekolah ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi Internet. 2. Darin E. Hartley [Hartley, 2001] yang menyatakan elearning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampainya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain. 3. Thomson, Ganxglass dan Simon (2000), definisinya menyatakan : Secara jaringan, elearning dapat didefinisikan sebagai upaya menghubungkan pembelajar (murid) dengan sumber belajarnya (database, pakar/guru, perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan. Interaktifitas dalam hubungan tersebut dapat dilakukan secara langsung (synchronous) maupun tidak langsung (asynchronous). 4. LearnFrame.com dalam Glossary of elearning Terms [Glossary, 2001] menyatakan suatu definisi yang lebih luas bahwa elearning adalah sistem pendidikan yang mengggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer, maupun komputer Standalone. Banyak perubahan dengan sangat cepat tentang elearning, sebelum kata "elearning" menjadi popular banyak kata-kata pembelajaran yang telah digunakan dan masih tetap digunakan seperti terlihat dibawah ini : - Pembelajaran jarak jauh (open distance learning) - Pengajaran berbasis web (web based training) - Pengajaran berbantuan komputer (computer based training) - Pembelajaran berbasis teknologi (tehcnology based training) - Pembelajaran secara online (online training) DISTANCE LEARNING Merupakan seluruh bentuk pembelajaran (pendidikan dan pelatihan) jarak jauh, baik yang berbasis korespondensi (modul tercetak) maupun yang berbasis teknologi. ELEARNING Merupakan bentuk pembelajaran jarak jauh yang menggunakan teknologi Web (synchronous dan asynchoronous) ONLINE LEARNING Memanfaatkan teknologi Internet/Intranet yang dikenal dengan world wide web (web based learning). COMPUTER BASED LEARNING Memanfaatkan komputer sebagai terminal akses ke proses belajar (CBT-Computer Based Training, CD-ROM learning). Dari berbagai definisi yang muncul dapat disimpulkan bahwa pembelajaran baik secara formal maupun informal yang dilakukan melalui media elektronik, seperti Internet, Intranet, CDROM, video tape, DVD, TV, Handphone, PDA dan lain-lain dalam proses belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu ELEARNING. --[3.1]-- Konsep elearning Pada dasarnya, konsep elearning adalah penyediaan kelas-kelas baru setara dengan kelas konvensional di sekolah-sekolah yang ada selama ini. Istilah setara disini berarti bahwa elearning diharapkan dapat menggantikan peran sekolah konvensional bukan hanya sekedar sebagai pelengkap atau tambahan dari sistem konvensional yang sudah ada. Oleh karena itu, pembangunan sebuah lembaga pendidikan sebuah lembaga pendidikan virtual seperti elearning ini haruslah memberikan hasil yang kurang lebih sama dengan cita-cita untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan konvensional. Intinya, sistem elearning ini diadaptasikan dari sistem yang ada di sekolah-sekolah konvensional ke dalam sebuah sistem digital melalui Internet. Sebagai sebuah hasil pengcangkokan dari benih sistem pendidikan induk yang ada, elearning sendiri dapat dikatakan masih dalam tahap Ekprimen. Artinya adalah disadari bahwah sebagai sebuah cangkokan, sistem ini memerlukan adaptasi dan penyempurnaan di lingkungan yang baru untuk dapat berkembang dan sejajar dengan sekolah konvensional yang ada. Sebagai hasil cangkokan, elearning juga mewarisi sifat-sifat dan sistem yang dilakukan oleh induknya. Salah satu contoh yang paling nyata adalah proses belajar-mengajar seorang pengajar akan memberikan materi kepada para siswa yang ada di berbagai belahan dunia dengan dihubungkan oleh Internet. Metode ini kurang lebih sama dengan proses belajar mengajar yang ada di sekolah konvensional, tempat pengajar akan mengajar di depan kelas dan menuliskan materinya di atas papan tulis. Adaptasi yang dilakukannya adalah pengajar tetap berhubungan dengan siswa, namun tidak lagi secara langsung melainkan menggunakan komputer yang saling terhubung dengan Internet. Sedangkan papan tulis dan perlengkapan belajar lainnya digantikan dengan perlengkapan sejenis secara digital di layar komputer. Dari sifat tersebut, jelaslah bahwa pengembangan teknologi elearning haruslah didasarkan pada sifat dan karakter asli dari sistem pendidi- kan yang telah ada. Hal ini berarti bahwa fasilitas-fasilitas yang telah familier digunakan dalam sistem konvensional, dapat diadaptasi- kan untuk digunakan sebagai Learning Tool dalam sistem elearning. Dari sisi teknologi, sistem yang paling disukai adalah sistem yang sederhana, mudah, dan menarik digunakan. Dalam hal ini, perencanaan sistem elearning yang baik haruslah memasukkan unsur permainan dalam desain antarmuka maupun alur penggunaannya. --[3.2]-- Perbedaan elearning dengan pendidikan konvensional Setiap orang sudah pernah sekolah sebelumnya. Beberapa tahun yang lalu, proses pembelajaran disekolah pada dasarnya adalah proses transfer informasi satu arah. Kelas besar, pengajar tahu tentang sesuatu dan "siswa kosong" yang harus diisi dengan informasi. Di dalam kelas "konvensional", guru di anggap sebagai pendeta di depan kelas Guru dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan untuk menyalurkan ilmu pengetahuan kepada pelajarnya. Setiap proses belajar mengajar berpusatkan pada guru. Di dalam pembelajaran "elearning" fokus utamnya adalah pelajar. Pelajar perlu mandiri pada waktu-waktu tertentu dan bertanggung jawab untuk pembelajarannya. Suasana pembelajaran "elearning" akan "memaksa" pelajar memainkan peranan yang lebih aktif dalam pembelaja- rannya. Pelajar membuat perancangan dan mencari bahan atau informasi dengan usaha, dan inisiatif sendiri. --[3.3]-- Keuntungan menggunakan elearning Beberapa manfaat elearning yang dapat diperoleh dalam penerapannya bagi organisasi adalah : 1. Peningkatan produktifitas; melalui elearning waktu untuk perjalanan dapat direduksi sehingga produktifitas seseorang tidak akan hilang karena kegiatan perjalanan yang harus ia lakukan untuk memperoleh proses pendidikan/pelatihan sehingga akan dapat memberi manfaat lebih bagi organisasinya. 2. Menciptakan nilai bisnis; identik dengan aset organisasi/perusahaan, kompetensi sumber daya manusia juga dapat mengalami depresiasi. Pembaharuan kompetensi tersebut dapat dilakukan melalui elearning sehingga kompetensi selalu memberi nilai bisnis melalui kreatifitas dan inovasi sumber daya manusia. 3. Efisiensi; proses pembangunan kompetensi dapat dilakukan dalam waktu yang relatif lebih singkat dan mencakup jumlah yang lebih besar. Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (peralatan, gedung, infrastruktur, peralatan, buku-buku). 4. Fleksibel dan interaktif; kegiatan elearning dapat dilakukan dari lokasi mana saja selama ia memiliki koneksi dengan sumber pengetahuan tersebut dan interaktifitas dimungkinkan secara langsung atau tidak langsung dan secara visualisasi lengkap (multimedia) ataupun tidak. Manfaat elearning yang dapat diperoleh dalam penerapan bagi pembelajar (siswa atau mahasiswa) serta instruktur/dosen/guru adalah : 1. Interactivity; siswa maupun pengajar memungkinkan tersedianya komunikasi lebih banyak dan interaktif, baik secara langsung maupun tidak langsung. 2. Independency; mengenai tempat, waktu, pengajar menjadi fleksibel. Pembelajaran lebih berorientasi pada siswa (siswa lebih banyak aktif). Pelajar juga berpeluang belajar masalah yang susah berulang kali sehingga pemahaman tercapai. Mereka dapat belajar di dalam suasana "aman" tanpa merasa malu untuk bertanya. 3. Accessibility; dengan menggunakan teknologi, banyak sumber-sumber yang mudah dicapai. 4. Adaptivity; mudah beradaptasi dengan lingkungannya. Bebas, dapat sambil beristirahat. 5. Enrichment/enlivenment, dalam presentasi untuk memperkaya dalam pengajaran memungkinkan menggunakan video streaming, simulasi, dan animasi. --[3.4]-- Teknologi dan Infrastruktur elearning Teknologi untuk mendukung proses pembelajaran jarak jauh (elearning) secara berkesinambungan berkembang dari sisi jumlah, kompleksitas dan kemampuannya. Masing-masing teknologi memiliki kelebihan dan kekurangan. Jadi tidak akan ada satu teknologi elearning yang dapat memberikan solusi ideal bagi penyelenggaraan proses pembelajaran jarak jauh. Untuk itu opsi, pemanfaatan beberapa teknologi elearning (mix technology approach) dapat menjadi solusi yang ideal bagi suatu organisasi dalam menerapkan pembelajaran jarak jauh (distance learning). Dengan demikian kekurangan dari satu teknologi akan dapat ditutupi oleh teknologi lain. Namun pemilihan teknologi harus dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan perancangan dari sistem atau program elearning organisasi tersebut. Berikut akan dipaparkan beberapa jenis teknologi elearning yang dominan digunakan saat ini diberbagai institusi pendidikan dan perusahaan dan kelebihan dan kekurangan masing-masing teknologi. o Audioconferencing Teknologi audioconferencing merupakan salah satu teknologi elearning interaktif yang paling sederhana dan relatif murah untuk penyelenggaraan distance learning. Kelebihan dari teknologi audioconferencing ini adalah; tersedianya secara luas saa ini dipasar, dikenal di masyarakat karena hanya menggunakan pesawat telepon biasa, reliabilitas yang baik dan efektif dari sisi biaya. Melalui penggabungan audioconferencing dengan modul tercetak (printed), komputer atau video akan dapat menciptakan sistem yang baik bagi seluruh peserta. Penyelenggaraan elearning dengan menggunakan audioconferencing memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya adalah tidak adanya visualisasi yang bisa diperoleh peserta, sehingga dapat menimbulkan resistensi (hambatan) dari peserta dan pengajar yang sudah terbiasa melakukan dalam kelas konvensional. Disamping itu audioconferencing hanya dapat dilakukan untuk interaksi yang sudah terjadwal dengan baik (real time) dan mengharuskan peserta untuk bergabung dalam sesi tertentu tersebut. o Videobroadcasting Untuk kepentingan organisasi atau perusahaan, videobroadcasting sangat efektif digunakan untuk menyampaikan kebijaksanaan perusahaan dan dikomunikasikan oleh manajemen perusahaan tersebut. Teknologi videobroadcasting bersifat satu arah dan tepat untuk target peserta yang besar (massal) dan menggunakan media satelit sebagai media transmisinya. Adapun kelebihan dari teknologi elearning ini adalah sebagai berikut: a. Merupakan media komunikasi yang efektif, cepat dan kredibel untuk menyampaikan materi elearning dari seorang pakarnya b. Mencakup area yang luas c. Peserta memperoleh visualisasi lengkap pembicarannya. Adapun keterbatasan dari teknologi ini adalah : a. Peserta harus memiliki dish antena (parabola) untuk menerima transmisi dari pusat b. Menggunakan infrastruktur satelit yang relatif lebih mahal c. Peserta tidak dapat berinteraksi, jadi harus dikombinasikan dengan teknologi lain (telepon) d. Terbatas pada pelatihan singkat untuk pendalaman materi langsung dari pakarnya. o Videoconferencing Teknologi videoconferencing memiliki beberapa kelebihan yaitu dapat memberikan visualisasi lengkap kepada seluruh peserta (video, audio dan data). Seluruh lokasi akan dilengkapi oleh monitor TV, kamera dan microphone dan perangkat pendukung lainnya untuk menyampaikan data, sehingga peserta dapat saling mendengar, melihat dan komunikasi secara langsung. Videoconferencing juga memungkinkan dilakukan tidak hanya secara point to point tetapi juga secara multipoints, yang mencakup beberapa lokasi sekaligus. Dengan demikian level interaksi pada Videoconferencing sangat lengkap dan terbaik. Teknologi ini juga telah dapat melakukan koneksi dengan berbagai lokasi dibelahan dunia ini dengan skala bandwidth (kapasitas untuk memindahkan informasi melalui saluran tertentu) tertentu tergantung dari kebutuhan program tersebut. Dalam menerapkan teknologi elearning Videoconferencing ini terdapat beberapa keterbatasan, yakni relatif mahalnya nilai investasi awal yang dibutuhkan untuk membangun kapabilitas tersebut. Disamping itu beberapa perangkat ada yang belum kompatibel dengan perangkat lainnya (perbedaan manufaktur dan standard). Namun melalui International Telecommunication Union (ITU) telah dilakukan standarisasi untuk teknologi Videoconferencing tersebut, yakni H.320 untuk Videoconferencing basis Integrated Digital Services Network (ISDN) dan H.323 untuk videoconferencing basis Internet Protocol (IP). Dalam penyelenggaraan kelas elearning dengan menggunakan videoconferencing perlu diperhatikan dan dilakukan suatu aktifitas yang dapat melibatkan peserta untuk melakukan interaksi. Disamping itu penyampaian materi (paper,presentasi) harus dapat memperhatikan kondisi besarnya huruf dan komposisi warna agar dapat terlihat jelas oleh seluruh peserta. Hal ini disebabkan adanya proses kompresi-dekompresi yang menyebabkan dedgradasi warna. Disamping itu besaran bandwidth juga akan sangat mempengaruhi kualitas gambar pada akhirnya. Pergerakan yang tiba-tiba dan sering sebaiknya dapat dihindarkan karena akan menghasilkan gerakan video yang patah-patah terutama pada kondisi bandwidth yang kecil (128 Kbps). Sistem audio ruangan dan perangkat juga harus diperhatikan proses integrasinya agar tidak menghasilkan echo, feedback yang cukup mengganggu peserta dalam mengikuti keseluruhan proses elearning tersebut. Keterbatasan lainnya dari teknologi ini adalah terbatasnya jaringan ISDN baik di Indonesia maupun di negara lainnya. o Internet (Web learning) Web merupakan salah satu teknologi Internet yang telah berkembang sejak lama dan yang paling umum dipakai dalam pelaksanaan pendidikan dan latihan jarak jauh. Secara umum aplikasi di Internet terbagi menjadi 2 jenis, yaitu sebagai berikut : 1. Synchronous system Aplikasi yang berjalan secara waktu nyata dimana seluruh pemakai bisa berkomunikasi pada waktu yang sama, contohnya : chatting, Videoconference, dan sebagainya 2. Asynchronous system Aplikasi yang tidak bergantung pada waktu dimana seluruh pemakai bisa mengakses ke sistem dan melakukan komunikasi antar mereka disesuaikan dengan waktunya masing-masing, contohnya: BBS, e-mail, dan sebagainya. Teknologi Internet mengalami perkembangan yang sangat pesat 10 tahun terakhir ini. Para pakar teknologi memprediksi teknologi Internet dan wireless akan menjadi primadona di tahun-tahun mendatang. Trafik data akan melewati jumlah trafik percakapan telepon. Berbagai aplikasi dari yang basis text hingga multimedia sudah dapat ditumpangkan dalam Internet. Melalui protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), dan World Wide Web (WWW) Internet telah tercipta sebagai jaringan komputer raksasa yang menghubungkan berbagai komputer di seluruh dunia ini. Beberapa kelebihan dari pemanfaatan Internet untuk elearning adalah sebagai berikut : a. Kelas, Besar atau kecil : Kelas tidak membutuhkan bentuk fisik lagi, semuanya dapat dibangun dalam aplikasi Internet. b. Kapan saja, dimana saja : Dapat diakses dari lokasi mana saja dan bersifat global. Elearning menghilangkan batasan waktu dan tempat dengan karakteristik kelas tradisonal dengan menggunakan mode komunikasi asynchronous seperti e-mail, diskusi online, siswa dapat mengakses 24 jam setiap hari. c. Membangun Komunitas : Pembelajaran adalah proses sosial. Siswa dapat belajar saling tukar informasi satu dengan yang lain seperti dengan instruktur. Dapat diciptakan interaksi yang bersifat real time maupun non-real time. d. Peningkatan Pembelajaran siswa : Melalui Internet organisasi akan dapat lebih fokus pada penyelenggaraan program pendidikan /pelatihan. Mengakomodasi keseluruhan proses belajar dan juga transaksi. Materi dapat dirancang secara multimedia dan dinamis. Peserta belajar dapat terhubung ke berbagai perpustakaan maya di seluruh dunia dan menjadikannya sebagai media penelitian dalam meningkatkan pemahaman pada bahan ajar. Guru/instruktur/dosen dapat secara cepat menambahkan referensi bahan ajar yang bersifat studi kasus, trend industri dan proyeksi teknologi ke depan melalui berbagai sumber untuk menambah wawasan peserta terhadap bahan ajarnya. Adapun beberapa kelemahan yang dapat timbul dalam pemanfaatan Internet untuk elearning (web learning) adalah : a. Buruknya atau kurang terencananya perancangan aplikasi web learning sehingga tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna, misalnya tidak user friendly, tidak reliabel dan proses yang tidak jelas. b. Para pengguna tidak mengetahui dan mengenal secara baik sistem yang digunakan akibat tidak adanya sosialisasi dari sistem (user guide). c. Permasalahan bandwidth yang kecil dapat mengakibatkan lamanya waktu akses hal ini juga dapat disebabkan oleh buruknya perancangan materi yang memiliki ukuran file yang besar (akibat adanya unsur audio, video). --[3.5]-- Komponen pendukung elearning Secara umum sistem elearning disusun terdiri dari beberapa komponen, secara garis besar adalah : 1. Hardware dan infrastruktur 2. Platform dan perangkat lunak 3. Institusi atau organisasi penyelenggara 4. Materi 5. Pendekatan Pedagogic (Metode belajar-mengajar) 6. Kemampuan guru dan instruktur Fitur-fitur yang biasanya diterapkan dalam sistem elearning seperti: 1. Informasi tentang unit-unit terkait dalam proses belajar mengajar o Tujuan dan sasaran o Silabus o Metode pengajaran o Jadwal Kuliah o Tugas o Jadwal ujian o Daftar referensi atau bahan bacaan o Profil dan kontak pengajar 2. Kemudahan akses ke sumber referensi o Diktat dan catatan kuliah o Bahan presentasi o Contoh ujian yang lalu o FAQ (Frequently Asked Questions) o Sumber-sumber referensi untuk pengerjaan tugas o Artikel-artikel dalam jurnal online. 3. Komunikasi dalam kelas o Forum diskusi online o Mailing list diskusi o Papan pengumuman yang menyediakan informasi (perubahan jadwal kuliah, informasi tugas dan deadline-nya) 4. Sarana untuk melakukan kerja kelompok o Sarana untuk sharing file dan direktori dalam kelompok o Sarana diskusi untuk mengerjakan tugas dalam kelompok 5. Sistem ujian online dan pengumpulan feedback --[4]-- Kesimpulan Di Indonesia, sistem elearning ini telah mulai diterapkan pada berbagai Institusi Pendidikan Tinggi. Silahkan cari di Seach Engine dengan memakai keyword: "site:.ac.id elearning". (tanpa tanda kutip) Diterapkan juga pada beberapa Sekolah Lanjutan Atas serta beberapa Perusahan dan Organisasi Non Profit. Saat ini sistem elearning di Indonesia sedang mencari bentuknya. Diharapkan sistem ini bukan hanya sebagai pendamping namun sudah menjadi "core" bagi proses pembelajaran di Indonesia. --[5]-- Referensi Topik ini merupakan salah satu riset pribadi saya. Referensi yang saya gunakan didalam pengembangan riset ini umumnya berasal dari Internet. Dan saya tidak memiliki Link Khusus terhadap Informasi Tersebut. Untuk bahan awal dapat dilihat pada : Website o http://www.ilmukomputer.org/ o http://www.e-learningcentre.co.uk/ o http://www.e-learningguru.com/ o http://www.elearningguild.com Buku o Membangun Sistem Elearning, Dr. Onno Widodo Purbo dan Antonius Aditya Hartanto (2002), Elexmedia Komputindo, Jakarta. r0t0r - pertengahan April 2007 ----------------------------------------------------------------------- Copyleft Unreserved by Law 1995 - 2007 Kecoak Elektronik Indonesia http://www.kecoak-elektronik.net